Sabtu, 01 Maret 2008

Panitia RUAC PMKRI 08

Kegiatan Bakti Sosial KEWAKA FISIP UNTAN 07

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasioanal(RPJPN

Visi RPJPN 2005-2025

Indonesia yang maju,mandiri,adil,dan makmur.

visi itu dijalankan melaui delapan misi pembangunan.

Pertama :mewujudkan masyarakat berahlak mulia,bermoral,beretika,berbudaya,dan beradab berdasarkan falsafah pancasila.

Kedua :mewujudkan bangsa yang berdaya saing.

Ketiga :mewujudkan masyarakat demokratis berlandaskan hukum.

Keempat :mewujudkan indonesia aman,damai dan bersatu.

Kelima :mewujudkan pemerataan pembangunan dan bekeadilan.

Keenam :mewujudkan indonesia yang asri dan lestari.

Ketujuh :mewujudkan indonesia menjadi negara kepulauan yang mandiri,maju,kuat dan berbasiskan kepentingan nasional.

Kedelapan :mewujudkan indonesia yang berperan penting dalam pergaulan dunia internasional.

stratergi untuk memantapkan misi tersebut dijabarkan secara bertahap dalam periode lima tahunan atau RPJM masing-masing tahap mempunyai skala prioritas dan strategi pembangunan yang merupakan kesinambungan dari skala prioritas dan strategi pembangunan pada periode sebelumnya.tahap skala prioritas utama dan strategi RPJM tersebut terdiri atas RPJM pertama(2005-2009)diarahkan untuk menata kembali dan membangun indonesia disegala bidang yang ditujukan untuk menciptakan indonesia yang aman dan damai,adil dan demokratis serta tingkat kesejahteraan rakyatnya meningkat.kedua(2010-2014)ditujukan untuk lebih memantapkan penataan kembali indonesia disegala bidang dengan menekankan pada upaya peningkatan kualitas SDM termasuk pengembangan iptek serta penguasaan daya saing perekonomian.ketiga(2015-2019)ditujukan untuk lebih memantapkan pembangunan secara menyeluruh diberbagai bidang dengan menekankan pencapainan daya saing kompetitif perekonomian.”berlandaskan keunggulan SDA dan SDM berkualitas serta kemampuan yang terus meningkat.keempat(2020-2025)ditujukan untuk mewujudkan masyarakat indonesia yang mandiri,maju,adil dan makmur melalui percepatan pembangunan diberbagai bidang.”hal ini dilakukan dengan menenkankan terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh belandaskan keunggulan kompetitif diberbagi wilayah didukung SDM berkualitas dan berdaya saing”

Dalam teori kenegaraan,menurut pandangan tradisional bahwa unsur-unsur negara terdiri dari:unsur wilayah,unsur bangsa/rakyat,unsur pemerintahan(kansil dan Christine,2001:17 dan 19)

Fungsi Pemerintahan Negara Secara Umum Meliputi:

a.menegakkan hukum dan ketertiban(law and order)

b.mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran (welfrate and prosperity)

c.menyelenggarakan pertahanan Negara(defense of the country)

d.mewujudkan keadilan hukum dan social(juridicial and social justice)

e.menjamin kebebasan rakyat(freedom of the people)

Fungsi Pemerintahan Negara menurut UUD 1945

a.melindungi segenap bangsa indonesia dan seluruh tumpah darah indonesia.

b.memajukan kesejahteraan umum

c.mencerdaskan kehidupan bangsa

d.ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berlandaskan kemerdekaan,perdamaian abadi dan keadilan sosial.

MEMASYARAKATKAN IDE PEMBANGUNAN

A.Pengutaraan yang simpatik

Mengetahui dan mendalami keadaan dan kebutuhan desa merupakan tugas yang berat,disamping harus jeli dalam pengamatan,perlu ketangkasan dalam menangkap aspirasi yang hidup dalam masyarakat.untuk hal inilah petugas perlu hidup dipedesaan untuk waktu yang cukup lama,sehingga mengerti kebudayaan dan saling hubungan yang ada dalam masyarakat,sebab perlu disadari betapapun kecilnya suatu perubahan sering dapat mempengaruhi kebudayaan seluruhnya secara serius.menyadari hal ini petugas dalam kerja nya harus hati-hati agar ide yang diajukan untuk dilaksanakan jangan sampai menimbulkan disintegrasi masyarakat tempat dia bekerja.dalam kaitan inilah terlihat relevansi pendekatan dan penelitian yang mantap terhadap situasi dan kebudayaan pedesaan oleh petugas,baik melalui pengamatan pribadi,hasil diskusi atau pendekatan tokoh-tokoh masyarakat dan kelompok-kelompok informal lainnya.berdasraka hasil-hasil diatas petugas dapat memikirkan dan merencanakan usaha pembangunan yang dibutuhkan oleh pedesaan.ide atau rencana itu sebaiknya dipikirkan secara mantap denagn segala kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi.sesudah ide diperoleh,belumlah berarti dapat terus dilaksanakan,sebab petugas perlu sadar cara berpikir atau keinginannya tidak selalu seirama dengan berpikir dan keinginan masyarakat desa.

Ide itu perlu lebih dulu’’dimasyarakatkan’’dalam arti perlu disampaikan kepada rakyat dengan penjelasan-penjelasan yang sederhana supaya mudah dimengerti dan dicerna masyarakat,sehingga mereka dapat memaklumi dan memahami manfaat dan tujuan ide tersebut.menyampaikan ide yang ada kepada setiap anggota masyarakat sanagat sulit bagi petugas,sebab membutuhkan waktu dan tenaga yang sangat banyak,sehingga pelaksanaannya dapat tetunda terlalu lama.serta dapat menimbulkan ketidakpuasan terutama bagi tokoh-tokoh masyaarakat sebab mereka merasa dilangkahi atau disepeleakan.kalau terjadi hal seperti itu betatpun baiknya ide atau rencana pasti akan kandas,sebab tidak didukung dan direstui oleh masyarakat,karena;sebetulnya rakyat lebih menyayangi untuk meyelenggarakan proyek mereka sendiri.berpangkal dari prinsip diatas,langkah yang pertama dilaksanakan petugas adalah mengusahakan supaya ide atau rencna-rencana yang hendak diajukan dapat diterima dan dianggap masyarakat sebagai proyek mereka sendiri.untuk itu maka taraf pertama yang harus ditempuh petugas adalah menyamapaiakan ide atau rencananya kepada tokoh-tokoh masyarakat.kepada mereka dipaparkan maksud dan manfaaat rencana atau ide yang diajaukan.dari tokoh-tokoh masyarakat diminta tangggapan dan diajak diskusi baik secara perseorangan,lebih baik lagi kalau secara bersama.

Kalau tokoh-tokoh masyarakat sudah menerima dan bersedia melaksanakan ide tersebut,besar kemungkinannya akan dapat diterapkan untuk masyarakat secara keseluruhan.tetapi perlu diingat bahwa usaha pembagunan yang hendak dilaksanakan bukanlah hanya untuk tokoh-tokoh masyarakat melainkan demi kepentingan masyarakat desa secara keseluruhan.karena itu walaupun tokoh-tokoh masyarakat sudah bersedia menerima dan melaksanakan ide tersebut,ide utu masih harus disampaikan kepada masyarakat secara keseluruhan,sebab; pembangunan yang sesungguhnya tidak akan terwujud untuk dan demi masyarakat kecualidengan cara melalui oleh dan bersama rakyat itu sendiri.ide atau rencana yang ada dibawa dalam rapat atau pertemuan dengan masyarakat.rakyat diberitahukan dan diajak diskusi.yang memimpin diskusi atau pertemuan sebaiknya tokoh masyarakat,sebab mereka lebih tahu bagaimana cara penyampaian yang lebih baik terhadap masyarakat dan masyarakat akan lebih senang menerimanya,sebab yang menganjurkannya adalah tokoh masyarakatnya sendiri.petugas berfungsi melengkapi dan menjelaskan hal-hal yang belum tuntas.dalam diskusi atau pertemuan diusahakan agar ada keputusan,tapi yang memutuskan bukanlah petugas melainkan masyarakat itu sendirilah yang mengambil inisiatif.sebab kalau sudah demikian rakyat akan senang dan tertarik untuk melaksnakan nya sebab mereka merasa bahwa mereka mempunyai andil yang riil dalam menentukan apa yang yang akan dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya.

Dengan cara ini ide atau usaha pembangunan yang hendak dilaksanakan bukan dirasakan atau ditanggapai masyarakat sebagai proyek’’ pemerintah’’melainkan diterima sebagai proyek mereka sendiri.Inilah hakekat pembangunan masyarakat desa yaitu usaha mendorong rakyat untuk memperbaiki kehidupannya,yang meliputi segala macam pembanguna yang dipilih dan ditentukan secara bebas dan dilaksanakan oleh masyarakat itu sendiri.sesuai dengan patokan diatas petugas harus sadar bahwa dia bukan hendak memaksakan dan menjadi sponsor usaha pembangunan.: menjadikan masyarakat tertarik dan aktiv dalam membangun dirinya sendiri,aktiv dalam menemukan dan memilih target,dalam membuat dan melaksanakan rencana,memelihara dan mempergunakan hasil rencana.

Petugas tidak bertindak sebagai pimpinan dalam masyarakat,dia hanya berfungsi sebagai katalisator orang berpikir untuk dirinya sendiri.dengan cara ini petugas dapat membuat masyarakat desa menyadari adanya keinginan-keinginan baru,sehingga dengan sedikit dorongan mereka mau mengerjakanya untuk dirinya sendiri.cara ini cukup murah dan menarik,sebab kalau ada proyek yang berhasil akan menumbuhkan moral yang kuat dalam masyarakat,sehingga mendorong mereka lebih menerima ide baru.dikatakan murah,jika masyarakat sudah merasa bahwa proyek itu dari oleh dan untuk mereka,mereka biasanya akan terdorong secara ikhlas menyumbangkan tenaga,materi bahkan sering dalam bentuk uang.

B.Perlunya mendekati kaum Perempuan

Golongan lain yang perlu didekati oleh petugas adalah kaum ibu dan pemuda-pemudi yang ada didesa.bagi kebanyakan masyarakat desa dalam menyambung hidup semua anggota keluarga harus bekerja,sehingga wanita(Baca:ibu-ibu)dipedesaan berperan ganda.disamping itu jika keluarga dikatakan sebagai unit terkecil dalam masyarakat dan bahwa wanita memegang posisi sentral dalam keluarga maka dapat disimpulkan 4):wanita memegang posisi sentral dalam masyarakat.demikian juga dalam rangka pembangunan keluarganya.memang dalam banyak hal didalam keluarga keputusan yang menetukan dan terakhir ditangan bapak,namun dibelakangnya peranan ibu sangat besar,walaupun peranan atau pengaruh itu biasanya bersifat tidak langsung terhadap keputusan-keputusan yang diambil bapak.

Di pedesaan pada umumnya wanita mempunyai dua peranan yaitu:

1. Sebagai isteri dan ibu rumah tangga yang baik.mereka

melakukan pekerjaan rumah tangga yang tidak menghasilkan pendapatan secara langsung tetapi yang memungkinkan anggota-anggota keluarga lain melakukan pekerjaan mencari nafkah.

2. Sebagai pembatu untuk mencari nafkah kehidupan keluarga sehari-hari.

Paham atau pandangan yang meremehkan peranan kaum ibu yaitu yang hanya melihat fungsi ibu sebagai istri dan ibu rumah tangga yang baik dan untuk reproduksi,perlu dirubah terutama bagi wanita dipedesaan,sebab dipedesaan wanita senantiasa mendampingi suami bekerja dalam mencari nafkah.berarti kalau mau jujur, tugas atau fungsi wanita jauh lebih berat dari tugas atau fungsi suami.kalau mamu meneliti dalam sejarah sebenarnya wanita adalah petani-petani agirukulturis pertama,sebab pada zaman kuno,laki-laki pergi berburu,sedang yang bertanggung jawab mengenai makanan sehari-hari adalah wanita,sehingga mereka terdorong untuk menciptakan sistem bercocok tanam.Jadi pada mulanya wanitalah anggota masyarakat yang paling produktif,wanitalah penemu pertama ilmu bercocok tanam dan sekaligus pekerja pertanian yang pertama.

Sesudah wanita menciptakan cara bercocok tanam sehingga sesudah mempunyai sumber makan sehari-hari,mereka menciptakan rumah atau tempat tinggal yang tetap,sehingga wanita adalah arsitek pertama pembuat rumah untuk berteduh dari hujan dan terik terik yang menimpa diri dan anak-anakny serta untuk menunggu tanamannya berbuah.tidak mengherankan kalau Kautsk mengatakan:kaum wanita sebagai ’’pembangun kultur yang pertama’’atau menurut Ir.Soekarno sebagai ’’induk kemajuan,induknya kultur yang mula-mula’’sehingga seluruh aspek dan aktivitas kehidupan berpangkal dan berkisar padanya.

Peranan kaum ibu yang tidak kalah pentingnya adalah soal kesehatan dan kebersihan lingkungan rumah tangga.Bukan berarti kaum laki-laki tidak memperhatikan hal tersebut,namun karena tugas mereka yang sering menyita waktu yang cukup banyak dan biasanya diluar rumah tangga,masalah tersebut kurang sempat diperhatikan dan biasanya diserahkan kepada kaum ibu.berhubung masalah kesehatan dan kebersihan rumah tangga sangat banyak pengaruhnya terhadap anak-anak,tentu kaum ibu yang sudah mengandung,mengasuh dan mengurus anaknya sejak kecil akan sangat peka dan lebih mudah dipengaruhi dan diajak untuk membangun hal-hal yang berkaitan kesehatan dan kebersihan lingkungan.sehingga kalau mau membicarakan soal perlunya membuat WC,peningkatan gizi dengan 4 sehat 5 sempurna, petugas lebih baik dan jangan sampai lupa mendekati kaum ibu.berpangkal dari pendapat diatas maka dapat dikatakan wanita dipedesaan cukup besar sumbangan nya terutama dalam pengadaan iklim dan mental yang diperlukan untuk pembangunan.program atau usaha pembanguna lain yang perlu disoroti adalah dalam rangka pelaksanaan program keluarga berencana(KB).KB sebagai usaha nasional yang mempunyai maksud dan tujuan baik dan ganda,sebab disamping demi kepentingan menjaga kesehatan dan kesejahteraan keluarga juga demi kepentingan bangsa dan negara.

Pengaruh yang kurang baik terhadap keluarga dengan seringnya ibu melahirkan anak,disamping menambah beban pengeluaran untuk segala keperluan anak,juga kesempatan dan kemampuan kaum ibu-ibu mengurus anak-anaknya dan rumah tangganya semakin sedikit,sehingga dapat mengakibatkan perkembangan jiwa dan mental anak kurang baik.pengaruh yang kurang baik bagi pemerintah dan negara dengan adanya tingkat pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi disebabkan karena pemerintah terpaksa memikirkan dan menyediakan banyak hal yang berhubungan dengan keperluan dan kebutuhan anak-anak.dalam penerangan dan usaha penggalakan program KB terutama kepada wanita pedesaan perlu dilakukan secara teratur dan sebaiknya peralatan yang diperlukan diberikan secara Cuma-Cuma.hal lain yang perlu diperhatikan dalam penerangan dan penyuluhan program KB adalah agar supaya cara penyampaian nya harus dibuat sedemikian rupa sehingga dapat menimbulkan kesadaran bagi wanita pedesaan untuk mengambil keputusan pribadi secara ikhlas,jangan bersifat paksaan atau menakut-nakuti demi mengejar target dan keharuman nama petugas.

Dalam rangka pembanguna juga pembangunan dipedesaan diperlukan mental pembangunan,terutama dari pemuda-pemudi,dalam rangka pembentukan saran mental ini peranan wanita desa tidak kurang penting dibandingkan peranan juru penerangan atau petugas lapangan.merupakan mental yang sangat dibutuhkan dalam rangka pembangunan adalah:

  1. Dalam menghadapi hidup orang harus menilai tinggi unsur-unsur yang menggembirakan dari hidup dan bahwa ada kesengsaraan,dosa,bencana dan keburukan dari hidup memang harus disadari,tetapi hal itu semuanya adalah untuk diperbaiki.Demikian sikap yang aktif dan bukan sikap yang pasif dan fasilitas terhadap hidup yang harus dinilai tinggi sebagai pengarah tindakan yang utama.
  2. Sebagai dorongan dari semua karya manusia,harus dinilai tinggi konsepsi bahwa orang mengintensifkan karyanya untuk menghasilkan lebih banyak karya lagi.kepuasaan terletak dalam hal bekerja itu sendiri.
  3. Dalam hal menangani alam,orang harus merasakan suatu keinginan untuk dapat menguasai alam serta kaidah-kaidahnya.
  4. Dalam segala aktivitas hidup orang harus dapat sebanyak mungkin berorientasi kemasa depan.
  5. Dalam membuat keputusan-keputusan orang harus bisa berorientasi kesesamanya,menilai tinggi kerjasama dengan orang lain,tanpa meremehkan kwalitas individu dan tanpa menghindari tanggungjawab sendiri.

Perlu diingatkan dengan adanya pembangunan sekarang ini pengaruhnya juga sudah terasa dipedesaan.pengaruh yang nyata bagi kebanyakan wanita ada juga yang sifatnya negatif.wanita dipedesaan banyak yang tidak dapat lagi untuk turut membantu mencari nafkah bersama suaami sebab fungsi mereka sudah diganti dengan peralatan baru.Dulu waktu panen memakai ani-ani dan tenaga untuk itu biasanya dipergunakan tenaga wanita,sekarang dengan ditemukan dan dipergunakan bibit-bibit unggul,untuk memanen dipakai sabit atau sejenisnya supaya sawah dapat segera diolah kembali,tenaga yang dipakai umumnya tenaga laki-laki.

Sumber:”Memasyarakatkan Ide Pembangunan”

Buku:Pokok-pokok Pembangunan Masyarakat Desa

Bab iv Halaman 33-48

karangan H.Siagian

Hari Kelahiran Anda Menentukan Sifat & Watak Anda

1. Hari Senin
Tidak pelit, ikhlas hati dalam memberi, tidak bisa menyimpan uang, senang membela kebenaran, mudah tersinggung dan tidak pandai bicara.

2. Hari Selasa
Mudah terpengaruh, tidak mempunyai pendirian tetap, gampang naik darah, tidak sabaran dan selalu mau menang sendiri.

3. Hari Rabu
Pendiam namun kalau sudah bicara tidak terduga, tidak suka mencampuri urusan orang lain, baik hati, suka menolong dan banyak rejeki.

4. Hari Kamis
Pendiriannya tidak tetap, suka dipuji, mudah emosi, mudah terbujuk oleh rayuan halus dan tidak sabaran.

5. Hari Jumat
Disukai orang banyak, kuat mental, suka menolong, suka memberi nasehat yang baik dan suka mempelajari ilmu pengetahuan

6. Hari Sabtu
Giat bekerja, rajin pandai mencarari rejeki, ditakuti orang banyak, pandai menempatkan diri dan bisa menyelesaikan apa yang menjadi tanggung jawabnya dengan baik.

7. Hari Minggu
Pandai bergaul, disukai orang banyak, berjiwa besar, suka merendahkan diri, pandai berbicara dan dapat mengatasi masalah yang dihadapiya dengan baik.

Kearifan Lokal

Pendahuluan

Merupakan suatu tatanan nilai dan menjadi pedoman hidup yang dimiliki masing-masing kelompok masyarakat yang memiliki karakteristik tersendiri dalam keragaman tatanan antara kelompok masyarakat satu dengan yang lainnya yang tidak sama.

Konflik dan kekerasan dalam tujuh tahun terakhir ini di Indonesia telah meluluh lantahkan banyak hal, ikatan kekerabatan, persaudaraan dan solidaritas sosial. Belum lagi ribuan nyawa yang melayang sia-sia, harta benda yang terjarah dan hangus terbakar, ikut sirna meninggalkan pemiliknya. Tidak sedikit diantara mereka yang menjadi korban utamanya, dengan perasaan luka hati yang perih meratapi nasibnya. Duka lara, dan mungkin perasaan dendam berkecamuk dan sepertinya tak tahu lagi kemana harus mencari obat penyembuhnya.

Negara yang seharusnya menjadi pelindung dan pengobat dari rasa luka dan duka itu justru tak mampu berbuat apa-apa. Bahkan tidak sedikit yang mensinyalir negara ikut bermain api dalam operasi konflik dan kekerasan atas masyarakat. Lihat saja peristiwa di Ambon, hanya karena percekcokan kecil antara penumpang dengan kondektur bus, api konflik berkobar dan meluas menjadi konflik horisontal dan memakan waktu hampir empat tahun lebih untuk memadamkannya. Itu pun belum tuntas betul, sebab terkadang percikan api kecil dapat muncul dan sewaktu-waktu dapat saja kobarannya membesar. Begitu pula dengan peristiwa yang terjadi di Sambas Pontianak, percekcokan antar anak muda keturunan etnis Madura dengan Melayu di acara pagelaran musik dangdut mencuat membentuk lingkaran api kekerasan horisontal.

Kearifan lokal seperti nilai-nilai kemanusiaan, kebersamaan, persaudaraan dan sikap ketauladanan lainnya mulai banyak terkikis di dalam lingkungan budaya masyarakat. Visi dan ideologi pembangunan yang lebih mendepankan pertumbuhan ekonomi, perkembangan fisik, dan material dibandingkan dengan nilai spritualitas dan kearifan lokal (local wisdom) dipropagandakan oleh mesin-mesin negara, dalam banyak hal mempengaruhi cara berfikir dan bertindak sebagaian besar anggota masyarakat. Kini keberhasilan dan kesuksesan seorang tokoh masyarakat (elite) tidak lagi diukur sejaumana peran sosialnya dan pengabdiannya di tengah masyarakat, tapi kekayaan yang dimilikinyalah yang menjadi ukuran. Masyarakat dalam banyak kini sudah teracuni oleh modernisme budaya konsumtif, egois dan praktek menghalalkan segala cara. Nilai-nilai kemodernan itu menggeser kearifan budaya lokal komunitas. Benturan nilai itu tidak jarang membuat masyarakat pun mulai mengalami krisis identitas.

Contoh Kearifan Lokal Di Indonesia

1.Media Tepung Tawar Dalam Meresolusi Konflik Dikalangan Masyarakat Adat Musirawas Sumatera Selatan

Di tengah gelombang kekerasan, keserakahan dan krisis identitas budaya lokal yang telah melumat habis ikatan kemanusiaan dan kebersamaan di banyak tempat di tanah air, ternyata masih ada kekuatan yang terus dipelihara untuk memperkuat teladan dan kearifan budaya di kalangan masyarakat adat Musirawas Sumatera Selatan(Sumsel). Kearifan menyelesaikan konflik, pertikaian melalui pendekatan kemanusiaan dan persaudaraan yang sangat luhur. Kearifan budaya itu berupa tradisi mempergunakan media tepung tawar dalam meresolusi konflik.

Menurut pemangku adat desa Terawas, apabila ada konflik, kekerasan yang saling melukai satu sama lain, dengan menggunakan tradisi tepung tawar itu, diantara orang yang bertikai dapat saling berdamai dan akur kembali. pengalaman konflik antara pemuda desa Terawas dengan pemuda tetangga desa sebelahnya saat acara dangdutan. Kedua pemuda itu sudah saling melukai walaupun belum ada yang terbunuh. Konflik antar kedua pemuda itu sudah berkembang aromanya ke arah konflik antar komunitas adat. Namun tokoh adat setempat segera berinisiatif menemui sang keluarga yang bertikai untuk mencari kebenaran asal usul dan penyebab pertikaian. Setelah diketemukan, tokoh adat dari pihak yang bersalah itu kemudian mendatangi keluarga pihak yang bertikai lainnya sambil membawa “Punjung Mentah” yakni sebagai alat atau sarana yang harus dibawah kepada keluarga korban atau yang tidak bersalah dalam konflik itu, di dalamnya berisi kopi, gula dan beras 2 kilo. 1 ekor ayam dan sebungkus rokok.

Punjung mentah itu sebagai bentuk ungkapan penyesalan dan permohonan maaf kepada keluarga korban. Kalau sudah punjung mentah ini dibawa, biasanya keluarga korban merasa puas dan dihormati dan langsung menerima ungkapan maaf itu dengan lapang dada tanpa ada perasaan dendam. Usai pemberian punjung mentah, kemudian dilanjutkan dengan tradisi tepung tawar, pemuda atau orang yang saling bertikai itu kemudian saling mengoleskan tepung tawar di badannya. Sesudah itu, maka kedua pemuda yang bertikai tadi sudah dianggap menjadi bagian dari saudaranya sendiri. Usai melakukan tradisi punjung mentah dan tepung tawar, konflik yang sudah makin memanas itu kemudian menjadi reda,. pemangku adat cukup sering menjadi ‘duta’ perdamaian dan melakukan tradisi lokal semacam itu. “kalau semua konflik harus diselesaikan secara hukum, nyatanya makin repot dan konfliknya makin tak terurus, selain karena aparat negara lambat, masyarakat juga kurang puas, hasilnya jauh lebih ampuh dengan pendekatan adat atau budaya lokal,” tepung tawar ini tidak hanya berlaku bagi komunitas yang seidentitas budaya saja, tapi juga dapat dilakukan oleh orang luar yang kebetulan sedang berselisih paham atau berkonflik dengan orang adat Musirawas. Memang seolah sulit dinalar karena praktek demikian sangat menyentuh emosi, rasa, nurani dan kehormatan diri. Ketika budaya itu diangkat, diakomodasi, dan dijunjung tinggi maka sang pelaku budaya itu pun merasa harga diri dan ideologinya dihormati. Sebaliknya bila tradisi itu ditanggalkan, dilecehkan maka perlawanan pun dapat muncul dengan spontan dan dapat mengobarkan nafsu perang komunitas yang dahsyat.

2. Tradisi “Okomama Di Kabupaten Soe Nusa Tenggara Timur

di Nusa Tenggara Timur (NTT), khususnya di kabupaten Soe. Masyarakat adat disana memiliki kearifan lokal yang tidak kalah unik dalam menciptakan resolusi konflik. Namanya tradisi “okomama”, yakni sebuah kotak dengan aneka ukuran yang diluarnya dibalut dan dilapisi kain tenunan adat yang di dalamnya diisi sirih pinang dan kapur. Bila ada konflik atau pertikaian di dalam masyarakat upaya untuk meredamnya adalah dengan cara mempertemukan kedua belah pihak yang bertikai untuk berjanji dan bersumpah bahwa tidak akan ada lagi permusuhan, yang ada hanyalah perdamaian. Sumpah danjanji itu dilakukan dengan saling memasukkan kedua tangan yang saling bertikai di dalam wadah okomama itu. Usai itu mereka saling berangkulan dan saling mengunyah siring pinah di dalam okomama.

Okomama adalah simbol yang menandai adanya tali persaudaraan, dan persahabatan di NTT. Sebagaian besar orang adat NTT, mulai anak muda, laki atau perempuan dan orang tua mengunyah siring pinang karena sudah menjadi tradisi nenek moyang mereka. Tak heran bila kita melihat mereka, terutama di pelosok pengunungan terlihat warna memerah mengiasi bibir mereka.

Orang luar NTT kalau ingin mudah diterima sebagai saudara atau sahabat sejati, biasanya ketika datang langsung ditawari sirih pinang okomama, kalau sang pendatang itu ternyata tidak terbiasa, maka cukup memasukkan tangannya ke dalam (wadah) okomama itu. Usai itu maka sang tamu atau pendatang dengan mudah diterima sebagai sabahat sejatinya. Namun bila sang tamu atau pendatang tidak mau mengunyah siring pinang atau juga tidak mau memasukkan tangannya ke dalam wadah okomama, biasanya masyarakat adat disitu menaruh curiga dan was awas khawatir ada niat tidak baik dari tamu atau seseorang yang baru dikenalinya itu.

3.Kearifan Lokal Pengelolaan Hutan Untuk Mengurangi Gas Emisi

Karbon di Kabupaten Bungo Provinsi Jambi

Desa Guguk Kecamatan Sungai Manau Kabupaten Merangin. Desa Lubuk Beringin Kecamatan Bathin III Ulu Kabupaten Bungo Provinsi Jambi. kedua desa ini, karena masyarakat dengan kearifan yang mereka miliki, ternyata lebih mampu mengelola hutan menjadi lebih baik. Hal ini disebabkan masyarakat menyadari hutan sebagai sumber penghidupan dan secara historis masyarakat memiliki ketergantungan kepada sumber daya hutan di sekitarnya. “Dari pengelolaan hutan yang dilakukan masyarakat terbukti dapat memberikan hasil yang lebih baik dan mengelola hutan secara lebih lestari.

Masyarakat Guguk sejak Tahun 2003, telah menetapkan kawasan seluas 690 ha yang dijadikan sebagai hutan adat. Hutan yang dikelola secara adat dan dipertahankan kelestariannya. Lahirnya hutan adat ini, disebabkan adanya rongrongan dari pihak luar, seperti perusahaan HPH PT. Injapsin yang mencaplok secara sepihak wilayah Desa Guguk ke dalam wilayah konsensinya, selain itu juga disebabkan maraknya aksi illegal logging disekitar Desa Guguk. “Masyarakat menyadari bahwa kegiatan eksploitasi terhadap hutan akan menyebabkan kerusakan sumber daya hutan dan juga menyebabkan masyarakat Guguk kesulitan untuk mengakses sumber daya hutan yang telah mereka miliki secara turun-temurun. masyarakat Guguk juga mementukan aturan pengelolaan yang membentuk kelompok yang akan mengelola hutan adat mereka. Hutan adat bukan berarti kayu yang berada di dalamnya tidak dapat diambil oleh masyarakat, tetapi masyarakat Guguk telah membuat aturan untuk pengambilan kayu, sehingga kelestarian sumber daya hutanya terjaga. “Menebang kayu boleh dilakukan untuk pembangunan fasilitas umum, tapi sebelumnya sudah harus mendapatkan izin dari kelompok pengelola. Setiap penebangan satu pohon maka diwajibkan untuk menanam lima pohon sebagai penggantinya. juga ada sanksi yang diatur secara adat yang akan dijatuhkan kepada pelaku.Sedangkan di Lubuk Beringin, masyarakat yang berada di daerah penyangga Taman Nasional Kerinci Seblat ini, dengan kearifannya lokal sistim pertanian agroforest yaitu dengan membuat kebun karet campur. Kebun Karet campur ini mempunyai fungsi yang hampir sama dengan hutan alam, yaitu sebagai daerah tangkapan air. “Kegiatan masyarakat di dua desa tersebut merupakan langkah untuk mengurangi emisi karbon.

Upaya Merawatnya

Kalau ditelusuri lagi, tentu akan banyak kita temukan berbagai bentuk kearifan lokal masyarakat adat di tanah air ini. Tradis okomama &Tradisi tepung tawar di atas hanyalah sekelumit contoh betapa masyarakat kita memiliki akar budaya dalam membangun integrasi sosial melalui penghayatan dan pemahaman yang tinggi akan nilai-nilai kebersamaan dan kemanusiaan. Nilai-nilai itu sangat inklusif karena mengajarkan dan memberi tauladan yang beradab bagaimana cara mengatasi konflik, emosi, dan nafsu kepentingan dengan jalan mengubur kekerasan dan api dendam.

Tugas selanjutnya yang maha penting adalah bagaimana memelihara dan merawat kearifan lokal itu agar senantiasa hidup dan menyala di dalam hati nurani manusia Indonesia. Kalau nilai itu terus dipupuk, dirawat dan selalu menjadi ikhtiar dan tindakan seluruh manusia Indonesia, mungkin tak akan ada lagi anak yang harus kehilangan bapak atau ibunya hanya karena beda agama, aliran politik, etnisitas dan aroma rasis lainnya. Juga tak akan ada lagi rumah dan harta beda yang dijarah dan dibakar hanya karena perbedaan identitas. Kita percaya bahwa setiap konflik itu ada resolusinya. Dan para leluhur kita telah memberikan peninggalan atau warisan nilai untuk itu. Kini tinggal tekad kita, mau menggunakan atau membuangnya.

Daftar Acuan

http://www.warsi.or.id/

http://www.ireyogya.org/adat/flamma_adat_vol1_gagas1.htm

http://www.geocities.com/aripsda/makalah/kemandirian.htm

7(Tujuh) Butir Hukum migrasi dari Ravenstein Dalam makalahnya yang berjudul royal statistical society

1.Migrasi dan Jarak

a.Migrasi cenderung menempuh jarak dekat,dan apabila daerah tujuan semakin jauh,frekuensi migran menuju kedaerah tersebut semakin kecil.

b.Migran yang menempuh jarak jauh umumnya menuju kepusat-pusat perdagangan dan industri yang penting.

2.Migrasi Bertahap

a.pada umumnya arus migrasi menuju ke pusat-pusat industri dan perdagangan yang dapat menyerap para migaran.

b. penduduk perdesaan yang berbatasan dengan kota(yang tumbuh dengan cepat)berbondong-bondong menuju kekota tersebut.turunnya jumlah penduduk diperdesaan sebagai akibat migrasi kekota akan diganti oleh migran dari daerah- daerah yang letaknya lebih jauh.hal ini akan terus berlangsung hingga daya tarik salah satu dari kota-kota yang bertumbuh cepat itu tahap demi tahap terasa pengaruhnya di pelosok-pelosok wilayah yang sangat terpencil.

c.proses penyebaran adalah kebalikan dari daya penyerapan,(makin tinggi daya serap suatu tempat,semakin sedikit arus migrasi keluar dari tempat itu)

3.Arus dan Arus Balik

Setiap arus migrasi menimbulkan arus balik sebagai penggantinya ataua menurut ravenstein tiap arus migrasi akan menimbulkan arus balik.

4.Ada Perbedaan Antara Penduduk Perkotaan Dan Perdesaan Dalam Minat Bermigrasi.

Penduduk perkotaan kurang berminat bermigrasi jika dibandingkan dengan penduduk perdesaan(hal ini disebabkan kebutuhan-kebutuhan penduduknya sebagian besar dapat dipenuhi diperkotaan)

5.Kebanyaka Perempuan Lebih Suka Melakukan Migrasi Kedaerah-Daerah Yang Dekat.

Perempuan yang melakukan migrasi kedaerah yang dekat rupa-rupanya lebih besar jumlahnya daripada laki-laki(tugas perempuan disamping mengurus rumah tangga,juga memelihara hubungan baik dengan tetangga,mengasuh anak sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan migrasi jarak jauh)

6.Teknologi dan Migrasi

Menurut Ravenstein peningkatan sarana perhubungan,perkembangan industri,dan perdagangan menyebabkan frekuensi migrasi meningkat.

7.Motif Ekonomi Merupakan Dorongan Utama

Undang-undang yang menindas suatu negara,pajak yang tinggi,iklim yang tidak menarik,lingkungan masyarakat yang tidak menyenangkan,dan pemaksaan(perdagangan budak,perpindahan)semuanya itu dari dahulu hingga sekarang menimbulkan arus migrasi keluar dari wilayah tersebut.akan t etapi,volume migrasi karena paksaan ini tidak dapat dibandingkan dengan volume migrasi yang didorong oleh keinginan untuk memperbaiki kehidupannya dalam bidang ekonomi.

Alur pemikiran tentang pembangunan

Pada tahun 1950,kemudian lebih meningkat lagi pada dasawarsa sesudahnya hingga dewasa ini,terdapat perkembangan pemikiran ilmu-terutama ilmu-ilmu social tentang pembangunan.penggunaan yang luas istilah development sebagai suatu kerangka berpikir yang konseptual atau conceptual framework untuk menyebut perubahan individual,institusional dan internasional,dan juga untuk menyebut kemajuan atau progress merupakan fenomena pasca perang dunia II

Sebenarnya,apakah pembangunan itu?

Dalam pengertian sehari-hari yang sederhana,dapatlah disebutkan bahwa pembangunan merupakan usaha yang dilakukan oleh suatu masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup mereka.

1.Rogers(1969,1971)Mengartikan pembangunan sebagai proses yang terjadi pada level atau tingkatan system social,sedangkan modernisasi menunjuk pada proses yang terjadi pada level individu.

2.Tehrain(1979)Mengartikan istilah kemajuan (progress),pembangunan(development)dan modernisasi sebagai suatu fenomena histories yang sama,yaitu suatu transisi dari masyarakat yang agraris ke masyarakat industrial.

3.Rogers sendidri(1978)mengubah rumusan yang pernah dibuatnya tentang pembangunan dari apa yang pernah dikemukakan sebelumnya(1971,1973,1976)dengan menyatakan bahwa pembangunan sebagai suatu proses perubahan social yang bersifat partisipatori secara luas untuk memajukan keadaan social dan kebendaan(termasuk keadilan yang lebih besar,kebebasan,dan kualitas yang dinilai tinggi yang lainnya)bagi mayoritas masyarakat melalui perolehan mereka akan control yang lebih besar terhadap lingkungannya.

4.Seers(1969)Sebagai suatu istilah teknis,pembangunan berarti membangkitkan masyarakat dinegara-negara sedang berkembang dari keadaan kemiskinan,tingkat melek huruf(literacy rate)yang rendah,pengangguran,dan ketidakadilan social.(dikutip dari buku Komunikasi pembangunan pengenalan teori dan penerapannya,penulis Zulkarimen Nasution.halaman 81-83,penerbit PT Raja grafindo persada Jakarta)

Kebijaksanaan dan administrasi pembangunan perkembangan teori dan penerapannya penerbit LP3S pengarang Cokroamijoyo,bintoro 1988 penerbit PT Karya Unipers halaman 4.pembangunan di sini diartikan sebagai upaya suatu masyarakat bangsa yang merupakan suatu perubahan social yang besar dalam berbagai bidang kehidupan kearah masyarakat yang lebih maju dan baik,sesuai pandangan masyarakat bangsa itu.

Manajemen pembangunan untuk negara berkembang” penerbit LP3S penulis coralie bryant dan louis g.white halaman 5 dan 21

Michael Todaro ketika disimpulkan nya bahwa pembangunan adalah proses multidimensi yang mencakup perubahan-perubahan penting dalam struktur social,sikap-sikap rakyat dan lembaga-lembaga nasional,dan juga akselerasi pertumbuhan ekonomi,pengurangan kesenjangan(inequality) dan pemberantasan kemiskinan absolute.

Pada dasarnya kami,berpendapat bahwa “pembangunan” mencakup pengertian “menjadi” dan “mengerjakan”.kami usulkan agar pembangunan diartikan sebagai peningkatan kemampuan orang untuk mempengaruhi masa depan nya.

Pro Dan Kontra Pembentukan Kecamatan Semandang

Lahirnya Undang-undang No.22 tahun 1999 tentang pemerintahan daerah serta revisinya Undang-Undang No. 32 tahun 2004 memberikan angin segar serta peluang terciptanya rasa memiliki terhadap daerahnya.sejak lahirnya undang-undang ini sudah banyak daerah-daerah yang dimekarkan baik Provinsi,Kabupaten, Kecamatan serta desa juga tidak ketinggalan. Ada pun tujuan dari pemekaran daerah atau wilayah adalah untuk meningkatkan Kesejahteraan masyarakat dengan tujuan: (1.) meningkatkan pelayanan kepada masyarakat (2). mempercepat pertumbuhan kehidupan demokrasi (3.) mempercepat pelaksanaan pembangunan wilayah (4.) mempercepat pengelolaan potensi wilayah dan ( 5.) memperpendek rentang kendali pemerintahan

sebut saja kecamatan Simpang Hulu,kecamatan paling utara serta Nomor dua terluas wilayahnya setelah kecamatan Sandai kabupaten ketapang ini misalnya sejak juli 2006 yang lalu sudah bergulir wacana masyarakat untuk memekarkan daerah ini menjadi dua kecamatan yaitu kecamatan semandang jaraknya yang cukup jauh dari kota ketapang kurang lebih 300 KM membuat daerah ini lambat sekali pembangunannya. serta banyak program-program pemerintah yang tidak menyentuh langsung ke masyarakat,maka salah satu solusi untuk mengatasi persoalan tersebut adalah pemekaran kecamatan.sebelumnya juga pada tahun 2004 kecamatan ini sudah dimekarkan yaitu kecamatan Simpang Dua.Namun jangkauan pelayanan yang begitu luas yang tidak memungkinkan kecamatan Simpang Hulu untuk mengadakan pelayan yang maksimal karena luasnya wilayah ini maka masyarakat menginginkan ada nya pemekaran kecamatan Simpang Hulu menjadi dua Kecamatan lagi.

.sebut saja Desa Semandang Kiri Balai Semandang adalah desa yang dari segi SDA maupun SDM nya sudah siap untuk menjadi sebuah pusat pemerintahan kecamatan nantinya.ada pun desa-desa pendukung salah satu syarat berdirinya kecamatan ini ada 5(lima) desa yaitu Desa Semandang Kiri,Desa Semandang Hulu,Desa Paoh Concong,Desa Kenanga,Serta Desa Legong.Pada bulan juli 2006 yang lalu juga sudah dibentuk team pemekaran kecamatan semandang ini yang antara lain juga melibatkan para kepala desa yang akan menjadi bagian kecamatan ini,para tokoh masyarakat,tokoh adat,tokoh agama serta para para intelekual yang berasal dari daerah ini.namun dalam perjalanan nya team tersebut nampaknya kurang komunikasi satu sama lain sehingga sempat tenggelam wacana tersebut,namun pada akhir-akhir ini wacana ini muncul kembali.namun tidak semulus pada awal pembentukannya,hal ini disebabkan karena berbagai persoalan dan perbedaan persepsi yang belum ada titik temunya.sehingga proses pembentukan kecamatan ini menimbulkan pro dan kontra dimasyarakat.persoalan tersebut merupakan hal yang wajar dalam tatanan konsep.tetapi masyarakat yang punya keinginan agar terbentuknya kecamatan Semandang ini juga harus memahami mekanisme dan prosedur yang ada didalam mengusulkan aspirasi nya.mekanisme dan prosedur yang masyarakat Semandang kurang pahami tersebut antara lain adalah:1)Apakah pembentukkan Kecamatan ini Benar-benar adanya kemauan politik dari Pemerintah Daerah dan masyarakat yang bersangkutan.2) Aspirasi Pembentukkan Kecamatan disampaikan oleh Masyarakat ke Camat yang selanjutnya Camat menyampaikan nya kepada Bupati.3) Memperhatikan usul Camat, Bupati memproses lebih lanjut dan dapat menugaskan Tim koordinasi pengembangan wilayah Kabupaten untuk melakukan observasi kewilayah tersebut yang hasilnya menjadi bahan rekomendasi.4) Berdasarkan rekomendasi tersebut ,Bupati menyampaikan rancangan Peraturan Daerah kepada DPRD untuk diadakan pembahasannya.5) Apabila DPRD menyetujui usul dimaksud maka rancangan Peraturan Daerah tentang Pembentukan Kecamatan akan diterbitkan menjadi Peraturan Daerah.mekanisme inilah yang sebagian masyarakat disana tidak memahami nya sehingga ada masyarakat yang tidak sabar dan sangat menyayangkan mengapa Pemkab Ketapang lambat sekali memproses pembentukan Kecamatan ini.apalagi sampai sekarang lampu hijau nya juga tidak kunjung muncul di DPRD Kabupaten Ketapang di tambag lagi ada dua desa yang berebut agar desa nya dijadikan sebagai pusat pemerintahan kecamatan yaitu antara Desa Semandang Kiri dan Desa Semandang Hulu. .fenomena belum sepakatnya kedua desa ini seharus nya tidak boleh terjadi,jikalau masyarakatnya memahami benar tentang syarat-syarat pemekaran Kecamatan.namun juga perlu kajian yang mendalam dari akademis supaya kedua desa ini tidak terjadi perselisihan yang berlarut-larut.sebagai gambaran umum saja layak dan tidak layak nya diantara kedua desa ini untuk menjadi ibukota kecamatan.sebut saja Desa Semandang Kiri,dari sisi geografis letaknya sangat sentral dipinggir jalan raya lintas kalimantan antar Kalbar dan Kalteng,dari segi pendidikan ada 1 SD Negeri dan1 SD Swasta Serta 1 SMP.dari segi ekonomi Balai Semandang juga sebagai pusat sentral pemasok kebutuhan ekonomi wilayah sekitarnya serta pusatnya Koperasi Kredit atau disingkat dengan CU yaitu CU Semandang Jaya.sedangkan Desa Semandang Hulu Kuala Randau dari sisi georafis terletak 8 km dari jalan lintas Kalimantan dari segi pendidikan ada 1 SD Serta 1 SMP Swasta.segi transportasi juga didesa ini ada pesawat misi pendeta Kristen Protestan Jenis Cesna yang melayani pengangkutan masyarakat yang mendadak sakit ke Pontianak atau serukam.sebagai orang yang berasal dari daerah setempat tentulah punya alasan tersendiri mengapa desa Semandang Kiri Balai Semandang lebih cocok dan layak untuk dijadikan sebagai ibukota kecamatan karena dari zaman penjajahan Belanda dulu daerah Semandang Hulu,Legong,Paoh Concong Serta Kenanga daerah ini disebut kelurahan pergong yang notabene nya pergong ini terletak di Desa Semandang Kiri Balai Semandang jadi secara historis sejak lama memang pusat pemerintahan memang berada di desa semandang kiri sehingga layak untuk dijadikan pusat pemerintahan kecamatan.Peran mahasiswa yang berasal dari daerah ini juga perlu untuk memberikan masukan,pemahaman dan saran kepada team pemekaran serta masyarakat sekitar agar mengerti dan memahami persoalan yang berkembang sehingga mimpi kita mimpi untuk mewujudkan sebuah kecamatan yang baru serta sebuah perubahan pembangunan yang sesuai dengan pancasila dan Undang-Undang dasar 1945 tercapai.

Fhoto Saya

Lihat Profil Saya

Mengenal Tentang Saya

Nama saya Yogi Alexander Lahir di pedalaman kalimantan di sebuah kampong nun jauh dari kota.sebuah kampung yang bernama pantong Desa semandang Kiri Kecamatan Simpang Hulu Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat kurang lebih 230 Km dari ibukota kalbar.Anak ketujuh dari tujuh bersaudara Anak dari pasangan Asel Dan Ayok.Riwayat pendidikan:SDN 25 pasir Balai Semandang tamat tahun 1999,kemudian SMP Negeri di Balai Berkuak tamat tahun 2002.setelah itu melanjutkan SMA di kota ketapang SMA Santo Yohanes sebuah sekolah swasta Katholik milik konggregasi para bruder FIC.semasa di SMA tinggal di asrama WPK(wisma putra kusuma).yang penuh dengan hidup yang teratur serba disiplin dan serba terprogram.jarak dari asrama ke sekolah kurang lebih 2 KM semua nya di tempuh dengan jalan kaki selama 3 tahun.sekarang kuliah di FISIP UNTAN Pontianak jurusan sosiologi.sejak masa SMP menyukai dunia tulis menulis,sekarang bisa bangga karena sebagai anak pedalaman bisa menempuh pendidikan kejenjang yang lebih tinggi dan tidak kalah bersaing juga dengan anak-anak yang lahir dikota dalam hal belajar.

Pengalaman di keorganisasian:

Sejak kelas 5 SD pernah menjadi ketua kelas,kemudian sejak SMP aktif dikepengurusan OSIS & Gerakan Pramuka.setelah SMA aktif di kepengurusan asrama Wisma Putra Kusuma(WPK) selama 3 tahun serta di St.John Choir sebuah wadah penyaluran bakat dibidang tarik suara di SMA St.Yohanes Ketapang.kemudian sejak memasuki bangku kuliah pada tahun 2005 aktif di pengurus Kerabat Mahasiswa Katolik(KEWAKA) Fisip serta di kepengurusan Keluarga Mahasiswa Katolik(KMK) Universitas Tanjungura Pontianak.pada periode kepengurusan 2007/2008 aktif di Badan Eksekutif Mahasiswa(BEM)FISIP. kebetulan juga dipercayakan oleh kawan-kawan untuk menempati kursi menteri Informasi dan Hubungan Masyarakat.

diorganisasi Ekstern Kampus antara lain,di Orang Muda Katolik(OMK) Paroki St.Yohanes Balai Semandang Keuskupan Ketapang serta di Forum Mahasiswa Pemuda dan pelajar Ketapang(FMPPK) dan juga Aktif di Himpunan Mahasiswa Pemuda dan Pelajar Dayak Ketapang(HMPPDK).dan sekarang juga aktif di Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republic Indonesia(PMKRI) St.Thomas More Cabang Pontianak.

Sebuah Untaian Pembuka

Tiada kata yang lebih indah selain sebuah gagasan yang brilliant & cemerlang yang membuat kita akan lebih bangga dan bahagia untuk menyelami dan memahami arti sebuah hidup ini.sebuah pengalaman dan kata hati akan sangat bermakna bila diukir dengan sebuah tinta sehingga akan tetap diingat selama-selama nya.demikian pula sebuah sumbangsih pemikiran serta kreasi anda baik tulisan mengenai issu-issu yang sedang berkembang yang actual dan terpercaya.sangat lah diharapkan demi perkembangan pemikiran kedepan.Kepada para pengunjung Blog ini juga saya sangat mengharapkan kepada anda semua untuk dapat memberikan sebuah masukan serta saran yang sifatnya membangun kebersamaan diantara kita.Blog ini terbuka bagi anda yang ingin menulis tentang informasi seperti politik,social,budaya serta lain sebagainya.sebab ada suatu ungkapan yang mengatakan bahwa “setiap tempat adalah sekolah dan setiap orang adalah guru”artinya melalui blog ini merupakn salah salah media komunikasi antara anda dan saya untuk saling bertukar pikiran,saling belajar berdiskusi tukar pendapat satu sama lain.Akhirnya selamat membaca!!!

Bacalah…
Pelajari
lah…
Simpanlah…
lalu
Pergilah…
dan
Lakukanlah

Apa yang Terbaik

Menurut Anda!!!